Presiden: Keteguhan Mengamalkan Isi Al-Quran Harus Jadi Napas Kita Sehari-Hari

By Admin

nusakini.com--Presiden Joko Widodo mengatakan, keteguhan kita untuk mengamalkan isi Al-Quran harus menjadi bagian dari napas kita sehari-hari, dan pelaksanaan Musabaqah Hafalan Al-Quran dan Hadits (MHQH) ini merupakan wahana memacu pengembangan tilawah, hafalan, dan pendalaman isi Al-Quran dan Hadist. 

"Kepada peserta kepada para qori, qariah, hafidz, dan hafidzah yang meraih peringkat juara di musabaqah ini saya mengucapkan selamat dan semoga prestasi ini dapat di pertahankan di masa-masa yang akan datang, dan yang belum berhasil, tidak usah kecewa dan teruslah berlatih memacu diri untuk berprestasi di kesempatan-kesempatan yang akan datang," ujar Presiden saat menerima peserta Musabaqah Hafalan Al-Quran dan Hadits (MHQH) Tingkat Asia Pasifik ke-8 di Istana Negara Jakarta, Kamis (4/5). 

Dan yang paling penting bagi semua,lanjut Presiden, adalah teruslah mensyiarkan, mengamalkan Al-Quran di luar kompetisi ini. Presiden berharap dan harapan kita semua, dari kegiatan musabaqah ini terasa jejaknya, semakin terasa manfaatnya bagi umat manusia khususnya dalam kehidupan kebangsaan di Indonesia. 

Terlebih di tengah perkembangan dan dinamika kehidupan global sekarang makin membuat banyak negara menjadikan Indonesia sebagai panutan, panutan dalam mengelola kemajemukan dan keberagaman, sehingga negara lain belajar dari kita, Indonesia.

"Umat Islam harus terus menunjukkan kepada dunia bahwa Islam adalah agama yang cinta damai, Islam adalah agama yang menjauhi fitnah, Islam adalah agama yang menjauhi kekerasan, Islam adalah agama yang rahmatallilalamin," ucap Presiden.

Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutannya menyampaikan bahwa, MHQH ke-8 yang untuk kesekian kalinya dilaksanakan di Indonesia merupakan kepercayaan dan kehormatan yang tidak ternilai bagi umat Islam dan bangsa Indonesia. Kegiatan keagamaan ini memberi makna yang besar bagi Indonesia dan negara-negara di kawasan Asia Pasifik sebagai jantung perdamaian dunia.

"Saya menyebut jantung perdamaian dunia, karena kawasan ini relatif stabil dan terus dapat menjaga ketahanan ketahanan geopolitiknya, dan pada silaturahim ini kita mendapat keistimewaan dengan kehadiran Pangeran Klalid bin Sultan bin Abdul Aziz Al-Suud, sebagai tamu kehormatan pemerintah Indonesia," ujar Menag.

Menag menyampaikan, tujuan musabaqah ini adalah; pertama, memberikan motivasi bagi masyarakat di kawasan Asia Pacifik untuk lebih semangat mencintai dan menghafal Al-Quran dan Hadits. Kedua, meningkatkan kualitas dan pengamalan nilai Al-Quran dan Hadits dalam praktek kehidupan sehari-hari. Ketiga, memelihara dan melindungi kemurnian akidah Islam dari paham keagamaan yang menyimpang dan ekstrim sekaligus menjadi sarana mempererat persatuan dan kesatuan umat dan bangsa serta mengokohkan persahabatan antar negara terutama di kawasan Asia Pasifik .

Jumlah peserta Musabaqah Hafalan Al-Quran dan Hadist Tingkat Asia Pasifik ke-8 Tahun 2017 sebanyak 96 orang terdiri dari atas 83 peserta hafalan Al-Quran dan 13 orang peserta hafalan Hadits serta 16 orang official yang datang dari 17 negara. Pelaksanaan musabaqah dilangsungkan di Masjid Istiqlal selama dua hari, dari tanggal 2-3 Mei 2017 .

Selain musabaqah hafalan Al-Quran dan Hadits Tingkat Asia Fasifik, setiap tahun juga dilaksanakan musabaqah hafalan Al-Quran dan Hadits Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Al-Suud tingkat nasional yang pada tahun 2017 ini merupakan penyelenggaraan yang kesembilan.

Selain Menag yang mengampingi Presiden, hadir Ketua Dewan Pembina Yayasan Sosial Kerajaan Arab Saudi Pangeran Khalid bin Abdul Aziz Al-Suud, Duta Besar Arab Saudi untuk Republik Indonesia, Menko PMK Puan Maharani, para duta besar negara sahabat, dan sejumlah pejabat di lingkungan Kementerian Agama. (p/ab)